Jumat, 27 November 2009

KATA-KATA BERSAYAP.....sayap berkata-kata.....

Perasaan khawatir, takut, cemas, bertemu gelombang dan badai di saat berlayar adalah rempah dan aroma penambah semangat untuk lebih fokus terhadap arah pelabuhan yang dicita-citakan dan bertemu sang idaman.......(3 Peb 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)....

..............

Banyaknya kritikus tanpa solusi yang menyatakan SDM Indonesia masih rendah menunjukkan pembuktian model cermin.....(9 Jan 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)..

Jangan sekedar melihat kesuksesan orang atau bangsa-bangsa lain apalagi hanya iri dan dengki tak berguna...tapi pelajari dan kerjakan cara suksesnya...(8 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...

Waktu tersedia hanya 24 jam sehari...kalau dikurangi tidur, istirahat, dan suka menonton, mendengarkan, dan membicarakan kekurangan-kekurangan orang lain....hanya sedikit waktu yang tersisa untuk amal baik demi masa depan.....(7 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)..

Tak peduli seberapa hasilnya...yang penting proses berlangsung, raih kinerja optimal sambil mencari inovasi-inovasi baru....(6 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...

Jangan pikirkan tapi kerjakan....tapi sebaiknya kerjakan sambil pikirkan langkah-langkah yang lebih baik dan terbaik....(5 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...

Jangan lengah ....bagaimana nasib suatu bangsa tahun 2011 turut ditentukan apa yang dilakukan sepanjang tahun 2010 ini...Mari kita mulai....(4 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)..

Dalam situasi yang gelap gulita, siapapun tidak tahu posisinya dimana, termasuk dirinya sendiri ....(3 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...hehe...


Dalam situasi yang gelap gulita, siapapun tidak tahu posisinya dimana, termasuk dirinya sendiri ....(3 Januari 2010 by
Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...hehe...

Sepertinya waktu berlalu mengalir apa adanya,....padahal apapun yang ada sekarang sejatinya berasal dari masa lalu....(2 Januari 2010 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...hehe...

Daaag...th 2009, met datang th 2010. .."Datang dan pergi silih berganti terhadap ruang dan waktu adalah sunnatullah,.... hal demikian ayat-ayat tidak tertulis tapi ada di sekitar dan dalam diri kita. Perlu dikaji terus menerus sampai batas waktu & ruang setia menemani.......(1 Januari 2010 by Prof.H.Idiannor Mahyudin, MSi)


Seterang-terangnya cahaya ditengah teriknya sinar matahari pasti tidak jelas tetapi seredup-redupnya cahaya ditengah suasana yang gelap gulita pasti sangat berarti..... (31 Desember 2009 by Prof.DR.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...hehe

Meskipun kesempatan baik itu adakala kedatangannya sangat terbatas waktunya, tetapi.... kita tidak tahu mungkin itu adalah kunci untuk membuka kesempatan jangka panjang yang sangat besar manfaatnya bagi diri, keluarga, tetangga, bangsa dan negara..........(30 Desember 2009 by Prof.DR.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)...hehe...

Lebih baik penentuan arah tujuan lebih sedikit tetapi dilanjutkan dengan usaha pencapaian tujuan yang lebih banyak, daripada sebaliknya.....(29 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)....hehe

Tidurnya seorang pemikir yang penzikir lebih berharga daripada bangunnya seribu pembual berjuta kata ...(28 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin) ...hehe

Sekecil apapun hasil karya yang berguna adalah mahakarya..... diantara besarnya pergelangan para pemalas....(27 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)...

Calon penghuni surga sebenar-benarnya tidak peduli surga apalagi neraka tapi kehilangan kasih & sayang Yang Maha Pengasih Penyayang yang dikhawatirkan.....(26 Des 09 by Prof.H.Idiannor Mahyudin)...hehe...

Orang bijak menyadari ketidak-bijakannya, meski berusaha berprilaku bijak tetapi ia tetap merasa belum bijak......(25 Desember 2009 by Prof.H.Idiannor Mahyudin).

Pertemanan sejati diukur dari kualitas hubungan yang telah dibentuk tidak atas dasar motivasi kepentingan sesaat.... (24 Des 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)..

Bersyukurlah kepada Sang Pencipta saat kita mendengar ajakan kebaikan dan...... lebih bersyukur jika kita justru menunggu-nunggu seruan kebaikan itu......(23 Desember 2009 by H.Idiannor Mahyudin).....hehe...

Manusia terbaik adalah manusia yang menyadari perilaku buruknya dan selalu ingin memperbaikinya serta ia tetap belum merasa ada perbaikan....22 Des 09 by Prof.Idiannor Mahyudin

Landasan persaudaraan/pertemanan sejati dan abadi adalah keimanan dan ketaqwaan kepada Sang Pencipta serta memahami kekurangan masing-masing lalu berusaha memperbaikinya. Landasan selain itu akan bersifat sementara dan bahkan dapat menyeret saudaranya bertransmigrasi ke neraka......... (21 Des 09 by Prof.H.Idiannor Mahyudin)..

Teriring 1 Muharram 1431 H: "....mari kita raih kesempatan dunia dengan menunjukkan kelebihan yg dimiliki......tetapi mari kita lebih ditunjukkan semua kelemahan diri dan dosa2 untuk meraih kasih sayang Allah SWT..." ...hehe...maaf kaya ustadz ja....hehe...maafin ya........(18-12-2009 M by Idiannor Mahyudin)

Periode habis manis sepah dibuang dapat di update dlm software pemillu menjadi habis manis di daur ulang....(15 Des 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)....hehe...

Jangan jadi peminta-minta (meski palsu) kepada makhluk,.... Jadilah pengemis sejati hanya kepada Allah SWT..... (14 Des 2009 by Prof.Dr.H.idiannor Mahyudin, MSi).....hehe...

......dan..sikap serakah bagi ilmuwan akan menjadi penghalang utk meraih surga yg dijanjikanNya.....(13 Des 09 by Prof.H.Idiannor Mahyudin)

....sedangkan sikap serakah bagi si rajin dapat menjadi sasaran mengasyikkan bagi lintah penghisap harta agar hidup sehat untuk menumbuhkan taring-taringnya....(12 Desember 2009 by Prof.H.Idiannor Mahyudin)......hiii.....hehe

Sikap serakah bagi pemalas adalah sasaran kuliner paling lezat bagi lidah pembual yang zalim... (12 Des 09 by Prof.H.Idiannor Mahyudin)....hii.. hehe

Istilah "silau" justeru lebih banyak digunakan thd hal2 yg tdk ada hubungannya dg sinar misalnya silau materi, silau jabatan, dan silau kehormatan. Hampir tidak pernah terdengar "silau ilmu pengetahunan @ teknologi" - (11 Des 09... by Prof.Idiannor Mahyudin).........silauyang sekali....hehe

Banyak pedoman menuju rumah kita seperti kompas manual, elektrik, peta, GPS, denah, petunjuk arah, rambu2...sekecil apapun pasti ada ketidak-akuratannya....tetapi hanya satu pedoman yang pasti benar yaitu kompas Allah SWT......

Banyak jalan menuju rumah (apalagi yang punya lebih dari satu rumah & isinya...hehe),...tetapi hanya ada satu jalan menuju surga yaitu jalan "kebaikan"..... 11 Desember 2009 by H.Idiannor Mahyudin...hehe....mari kita tuju jalan yang satu....

Keserakahan menyebabkan semua rumus ekonomi para ilmuwan tidak berguna meski sudah disampaikan hingga mulut berbusa.......akhirnya merana....Ya Allah Tabahkanlah saudara2 kami dalam menghadapi kasus BaCiA (Bank Cihan Aluzzz).....by Prof.H.Idiannor Mahyudin, 10 Des 2009

Ilmu itu obor kehidupan dunia dan akhirat, maka rajin2lah cari ilmu ke-mana2 dan di-mana2 supaya tdk tertipu............hihihkk.....gaya ustadz...eh guru....hehe... by Idiannor Mahyudin, 11Des 09

Belajar dr keberhasilan berkaca pada cermin yg rata, belajar dr kegagalan org lain berkaca pada cermin yg retak, belajar dr kegagalan sendiri berkaca pada cermin yg pecahhh.....(by Prof.H.Idiannor Mahyudin 11 Des 2009)....hehe

Diayun gelombang diatas kapal.....ditemani keberanian...nikmat juga...hehe...Pantai Batakan Kalimantan Selatan, by Idiannor Mahyudin, 10 Des 09

Kemarin mengantar matahari ke ufuk barat, lanjut menyapa pagi di sela ombak di tepi Pantai Batakan....10 Des 2009

Angin semilir Pantai Batakan Kalimantan Selatan tdk kalah sejuknya Kota Bandung...(studi lapang mhs Faperikanlut Unlam - demo keilmuan aja)......hehehe Pantai Batakan Kalimantan Selatan, 9 Des 2009

Kenapa pemerintah membangun itu..... tapi rakyat (bukan wakil lho...) inginnya bukan itu......heran dah...hehe....

kayaknya enakan jadi pejabat, meski sibukkk tapi duitnya bertumpuk-tumpuk, ..mobukti..?

Presiden SBY.....Bp jangan khawatir dg isu tgl 9 Des 09....Insya Allah aman,...... rakyat Indonesia & TNI & POLRI pasti lebih waspada, demi keselamatan & keamanan seluruh rakyat........Ya Allah berilah kami kesabaran & ketabahan.....

Senyum tulus seorang ilmuan / ulama adalah pancaran ketakutan kepada Sang Pemilik Ilmu.....(1 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin, MSi).....


Klo di negeri dongeng meskipun kalah tetap menang = tidak mau menerima kekalahan karena "kata" itu sudah dihapus dari kamus terbitan terakhir......hihihi....

Beberapa pohon besar di satu dua Ibu Kota Kabupaten Kalimantan Selatan adalah peninggalan zaman penjajahan,...trims penjajah....sekarang kami tetap terjajah dalam sikap2 konsumtif berlebihan thd produk teknologi....dan menikmati perdebatan2 tentang konsep koruptor serta kebingungan hilangnya basa basi 100 hari......

Adakah yg merasakan PEMILU apapun berguna bagi rakyat..? 6 des 09, jam 11.00 wit

Gundah gulana...rakyat ternganga...

Senyum dingin seorang penjahat berbanding terbalik dengan kuatnya emosi saat beraksi...
(1 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin, MSi)......hati-hati...hehe...

Senyum kaku seorang penyamun berbanding lurus dengan dosa-dosa yang dilakukannya...........(1 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin, MSi)......hati-hati...hehe....

Senyum pesandiwara lebih sulit ditebak dan mungkin lebih berbahaya daripada senyum seorang penjahat.....(1 Desember 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin, MSi)......hati-hati...hehe...

"Apa" arti dibalik senyum tiap orang dapat berbeda, namun ekspresi suasana hati biasanya tidak dapat dibohongi........(1 Des 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)......terserah anda.....hehe..

Berkorban "sedikit sekarang", lebih baik daripada berkorban "banyak nanti"....tetapi jauh lebih baik berkorban "banyak dan sekarang" (bagi yang sanggup dan ingin)....(28 Nop 2009 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)

Meski selangkah,..lakukan kegiatan yang bermanfaat (berkorban) sekarang karena terlambat sedikit saja,...mungkin kita yang sasaran korban (tertinggal ribuan langkah.......)...(28 Nop 2009 by Prof.Dr.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi)

Berkorban....dapat dilakukan melalui berbagai cara yang berbeda... dan memahami berbagai perbedaan dalam cara berkorban juga bagian dari pengorbanan.....(28 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)

Berkorban hewan mungkin dirasa sulit bagi kebanyakan orang tetapi berkorban untuk mengerti perasaan dan pikiran orang mungkin jauh lebih sulit....(28 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)...

Berkorban hewan lebih ringan bagi lebih sedikit orang tetapi berkorban perasaan lebih berat dan mungkin dirasakan lebih banyak orang....(28 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)

Kata hati lebih mudah dipegang daripada lidah karena lidah pandai bermain silat... (28 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)

Keikhlasan pengorbanan Nabi Ibrahim AS,...kepatuhan Nabi Ismail AS,....dan keikhlasan Siti Hajar lari bolak balik antara bukit Safa dan Marwah,....memang untuk manusia luar biasa,....namun setidaknya saat manusia biasa merenungkan dan menerapkan meski satu langkah....berarti t'lah melakukan sesuatu yang luar biasa......hehe (Jumat 27 Nop 09 Idul Adha 1430 H atau 10 Dzulhijjah 1430 H)

Investor yang paling sulit diperoleh di masyarakat adalah yang diberi nama "Mr. Ingin Maju" dan yang mudah ditemui "Mr.Ingin Do It".....hehe (26 Nopember 2009 by Prf.Idiannor Mahyudin).

Hidup adalah pilihan, semua manusia bebas menentukan sesuai dengan panggilan jiwanya dan masing-masing punya konsekuensi....(26 Nop 09 by Idiannor Mahyudin)

Tugas pendidik adalah menyiapkan bekal, menyampaikan ada banyak jalan, dan terus mendoakan s/d peserta didik memutuskan sendiri atas jalan hidup yang dipilihnya (26 Nopember 2009 by Idiannor Mahyudin - pendidik)

Menghadapi masalah tanpa solusi adalah "ratapan.." dan jika terus meratap tanpa henti maka disarankan kembali ke rahim ibu....(26 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin).......hehe...


Penjajah yang lebih sulit diusir adalah "pura pura tahu"......dan yang paling kejam "tidak mau tahu" tentang kemajuan bersama........(24 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)......hehe...mungkinkah kita sendiri.....hehe....mungkinkah (lagu...)

Penjajah yg sulit diusir adalah "ketidaktahuan"..............(23 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)................

Berusaha optimal membersihkan HATI agar semua cahaya kebaikan tidak terhalang oleh KOTORAN yang sering kali datang, bahkan tanpa diundang....(23 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin).....pembersihnya apa lah...besabun kada....hehe.....

Maksud hati ingin berkorban (apalagi dalam arti yang besarrr....) tetapi dapat terjadi justeru jadi korban karena narsis full, tanpa keikhlasan, dan lupa membangun diri.....bagaimana mungkin untuk membangun keluarga dan orang lain.......hehe.......Astaghfirullah........

Bersorak sorai lah dibalik-balik topeng kemunafikan atas dukungan penuh kawan, keluarga besar, dan simpatisan setia iblis dan setan.... (21 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin).....mau?...ayo...ayo...hehehehehe...heheheheheh...heheheheheh

Jika dasar keputusan benar dan salah adalah "kesepakatan" maka kesimpulan yang akan didapatkan tergantung "komitmen, kejujuran, dan ketulusan".....(by Prof.Idiannor Mahyudin)....kawan masih adakah ke 3 saudara kembar itu...?

Jika dasar keputusan benar dan salah tentang koruptor adalah suara mayoritas maka kesimpulannya tergantung siapa yang mayoritas, koruptor atau bukan.......(21 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin).....hehe...jangan2 kita korup juga....hehe

Saat terantuk dahan mangga sekali pasti keluhan dan umpatan beberapa kali tetapi t'lah menikmati buahnya berkali-kali sulit mendengar satu kali pun kata "terima kasih".........(20 Nop 2009 by Prof.H.Idiannor Mahyudin).....siapa yang punya mangga...hehe

Jika dasar keputusan benar dan salah adalah "perasaan" maka kesimpulan yang akan kita dapatkan adalah "kebingungan", siapapun dia....(Martapura, 20 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin).......ya/tidak?....hehehe...

Bagaimana membuat orang suka atau benci tidak ada batas yang berarti antara sulit atau mudah tetapi hasilnya jelas berbeda sangat nyata...(19 Nop 2009 by Prof.H.Idiannor Mahyudin - Pujangga Indonesia...hehe)..

Berlian kalah kemilau, sinar purnama pun meredup, bahkan kiamat 2012 menjadi tertunda karena senyuman ketulusan dan kebersihan jiwanya......(19 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin)....jadi jangan cemas...hehe...

Semakin jauh....gunung terlihat berwarna biru, saat dekat tampak warna aslinya, dan...saat sangat dekat semua serba tak jelas.....hehe... (18 Nop 2009, Prof.Idiannor Mahyudin)

Meski sebagian mimpi mungkin menjadi inspirasi tetapi jangan terus terbuai sebab ia dapat menjadi penjara,....bangun & tataplah kenyataan meskipun hanya dengan satu kedipan dan dua lirikan.....(Martapura, 16 Nop 09 by Prof.Idiannor Mahyudin - Pujangga Indonesia)........hehe..

Keluar...keluarlah dari "penjara kecemasan" sekarang juga melalui jalan yang mulus bernama "jalan aku ingin bebas..." (17 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)....hehehe...

Bangun,...buka mata sebab kedua tangan "kesuksesan" t'lah terulur terlalu lama di depanmu, "jabat erat" di tangan kanan dan "rasakan" tangan kirinya di dada tepat dijantungmu....deg..deg...deg... (Martapura 15 Nop 2009 by Prof.Idiannor Mahyudin)......hehe...

Bangunlah, jangan terbuai dgn mimpi indah, gapai kenyataan dg berdo'a belajar & bekerja sepahit & sekecil apapun ia sesungguhnya kemajuan besar......(Martapura 13 Nov 09 by Prof.Idiannor Mahyudin).....hehe.....

Penafsiran yang keliru tentang kemajuan apalah bedanya dengan kemunduran....
(Martapura, 12 Np 09 by Prof.H.Idiannor Mahyudin, MSi - Pujangga Indonesia...hehe...)

Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi penakut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yg selalu mengasihi waktu adalah keabadian (Henry Van Dyke, Pujangga AS di dalam Media Kalimantan 11 Nop 2009).

Kebodohan yang berdampingan dengan perasaan egois tanpa disadari telah menjadi sumber nutrisi yang menyehatkan dalam ketertinggalan (Banjarbaru, 12 Nop 2009 by H.Idiannor Mahyudin - Guru Besar Unlam)

Kejeniusan yang berjalan seiring dengan egoisme tanpa disadari telah memicu tingkat obisitas tak terkontrol meskipun dengan ukuran busana yang ideal....(idiannor mahyudin - dosen Pascasarjana Unlam dan beberapa PTS).

Manusia tak mungkin melihat ke belakang tubuhnya tanpa bantuan cermin tetapi mata hati mungkin dapat menerka ada apa di balik cermin....(idiannor mahyudin - LSM Pelita Kita)

Minggu, 22 November 2009


Buah kasturi...oh...kasturi tanaman khas Kalimantan Selatan......
Buah kasturi adalah buah dari tanaman kasturi, merupakan khas Kalimantan Selatan (hewannya bekantan - kera hidung mancung)
Sekarang lagi musim sekitar bulan nopember-desember, tidak lama....besarnya lihat perbandingan dengan jam tangan (lihat gambar)
Dahulu saya pernah punya beberapa pohon (umumnya besar dan tinggi) kalau tidak salah menurut nenek dan ayah saya, kasturi berbuah berumur di atas 10 tahun...
Buahnya diambil setelah jatuh sendiri (masak atau agak masak) berwarna coklat tua sekali (istilah waktu kecil bapanar) dengan bintik2 kecil meski ada yg masih berwarna hijau. Aroma buah ini khas...
Warna jingga (kuning tua) dikupas dengan pisau. Cara mengupas juga dapat dilakukan dengan unik yaitu cara memutar sehingga kulit buah hasil kupasan menjadi panjang....
Dahulu pernah saya tidak sabar menunggu buah kasturi yang masak, lalu saya lempar dengan kayu diameter 2-3 cm dan pjg 50-60 cm ke arah buah yg bergrombol di suatu dahan...anehnya tahun depan pohon kasturi tidak berbuah (kata ortu merajuk....hehe)
Anehnya lagi...dahan yang tidak kena lempar dapat berbuah...sekarang kebun itu sudah menjadi sebuah desa dengan kepala desa tersendiri.....dapat dibayangkan berapa luasnya..

Minggu, 15 November 2009


Saya mendampingi mahasiswa magister ilmu perikanan universitas lambung mangkurat banjarmasin di kalimantan selatan, pada waktu mereka melakukan praktik lapang mata pelajaran kebijakan pembangunan, ekonomi regional, manajemen bisnis, dan ekonomi sumberdaya di lokasi pelabuhan perikanan muara kintap kabupaten tanah laut provinsi kalimantan selatan

Bertepatan dengan kegiatan itu juga dilangsungkan acara temu nelayan dan pedagang dengan peserta lebih kurang 25 orang, saya didaulat sebagai salah satu nara sumber. Secara tidak langsung saya dapat mengkomunikasikan pembangunan ekonomi masyarakat khususnya perikanan pesisir, selain menambah wawasan materi pembelajaran magister ilmu perikanan secara langsung di lokasi nyata sehingga terdapat suatu simbiosis yang saling menguntungkan antara teori dan praktik dunia akademik dan praktis.

Keterangan gambar paling kiri: Ir.H.Darban (kepala pelabuhan), Prof.DR.Ir.H.Idiannor Mahyudin, MSi (pakai topi), nomor 3 staf administrasi pelabuhan, Ahmad Syarwani, SPi (pakai topi) - staf teknis pelabuhan perikanan muara kintap. Menurut informasi, manajemen pelabuhan ini dioperasikan secara optimal dalam 2 tahun terakhir setelah ditunjuk secara khusus pengelolanya setara eselon III. Hasil pengelolaan pelabuhan muara kintap ini nampak sangat optimis dapat memberikan kontribusi yang menguntungkann secara sosial dan finansial.

Sayangnya lalu lintas di pelabuhan ini sudah bercampur dengan lalu lintas tongkang batubara selain awalnya kapal-kapal nelayan meski untuk tambat hanya kapal-kapal nelayan yang melakukan bongkar muat hasil-hasil perikanan dan kebutuhan untuk pelayaran usaha penangkapan ikan di laut
.

Rabu, 11 November 2009


BAMBU "Wasaka = Waja Sampai Kaputing".....

Bambu adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah kita, di hutan, pinggir sungai, halaman rumah, kebun, dan di banyak tempat dimana bambu itu di tanam sengaja atau...nah ini dia ...dapat tumbuh tanpa sengaja misalnya di lempar atau pas lagi dibuang walau hanya sepenggal - tentunya yang masih hidup - yang sangat berbeda dengan tanaman lainnya yang saya nilai banyak yang manja seperti juga manusia. Banyak tanaman yang sudah ditanam dan dirawat dengan susah payah dengan segala macam pupuk baik organik maupun anorganik tetap saja tidak menjamin apakah karena hama & penyakit ataukah karena panas walau hanya beberapa minggu....dah layu, terkulai, dan....mati...ganti lagi....mati lagi...apalagi jika terbakar....he he he... tapi bambu heii....coba saja, saya sudah pengalaman....kecuali dibongkar bongkolnya semua dengan buldozer seperti yang terjadi baru-baru ini di samping masijid al baytar untuk keperluan pembangunan lokasi sekretariat masjid, maka sang bambu kuning "wasaka" harus rela di bongkar abisssss.....yahhh...apa boleh buat deh...

Oleh karena itu saya sangat menyukai tanaman ini karena daya tahannya yang luar biasa selain kegunaan yang bermacam-macam.

Sebenarnya selain bambu ada tanaman lain yang menurut saya cukup "perkasa" meskipun kecil dan lemah yaitu rumput teki yang dulu banyak tumbuh di halaman sekitar pekarangan rumah. Ternyata kalau anda cermat perhatikanlah, si lemah yang perkasa ini mampu tumbuh walaupun pelan di antara aspal di tepi jalan wahh...apa tidak perkasa...hayooo...kalau tidak percaya coba aja...hehehe

Tanaman "perkasa" lainnya adalah ilalang, coba lihat dan rasakan berjalan di atas tanah/gunung yang baru terbakar tidak lama kemudian pasti tumbuh tanaman baru di antara arang yang tersisa. Waktu kecil saya sering mencobanya berjalan dengan tidak pakai sandal/sepatu pasti kaki akan tertusuk (bahasa saya waktu kecil tacucuk "butuh" ilalang) tunas muda ilalang dan di jamin pasti luka dan berdarah....hiiii..tapi dengan pengalaman itu saya punya kiatnya agar tidak tecucuk utuh ilalang....bagaimana hehehe...belajar dulu...sambil mencoba....

Maka tidak ada salahnya seperti yang sudah pernah saya sarankan kepada Bapak Gubernur H.Rudy Ariffin, dan beliau merespon positif entahlah di jajaran bawahnya. Tanaman ini dapat kita coba untuk membantu reboisasi hutan di Kalimantan Selatan yang selalu gagal karena terbakar dan terbakar.....kalau ini yang menjadi alasan SKPD hutan dan solusinya belum jelas kapan atau bagamana....? ya.....bagi yang ragu coba dulu lah dalam areal yang terbatas....
itu kalau mau....intinya mau mencoba...hehehe....

Terlepas dari alenia terakhir, yang pasti saya sangat menyukai ketiga tanaman tersebut karena keperkasaannya dan saya beri istilah untuk bambu si "wasaka"....hehehehe.....s
eperti P.Antasari si pahlawan "haram manyarah dengan Belanda", dan Demang Lehman walau digantung tetap tidak menyerah dengan Belanda (dan Bumi Selamat Martapura masih ada menjadi saksi bisu).......

Maka meskipun tidak ada bandingnya semangat kedua pahlawan berdarah banjar itu apalagi dengan analog ketiga jenis tanaman perkasa yang saya tuturkan di atas, namun apakah saya tidak malu atau bagi generasi muda Banjar yang tergugah untuk menjadikannya sebagai bahan pelajaran dengan berpikir "hanya" apalah artinya tanaman bambu, rumput teki, dan ilalang?.......Allahu Akbar...


Sabtu, 31 Oktober 2009

Program Menteri 100 hari, mungkinkah?....

Mungkinkah...? mungkin tidak mungkin, mungkin menjadi relatif tetapi menurut saya sebaiknya menteri berpikir dan bertindak yang rasional. Mengapa? apakah ada menteri yang tidak berpikir dan bertindak bahkan berucap irrasional? Sebelum lebih jauh membahas substansi ada baiknya kita simak beberapa pertanyaan sederhana agar masyarakat awampun diharapkan dapat memahami - bukan sebaliknya dibuai dengan harapan dan kata-kata yang aduhai - tetapi sebetulnya sulit bahkan mungkin tidak akan tercapai.

Pertama, bagaimana mungkin nasib bangsa 5 tahun ke depan dipertaruhkan hanya melalui konsep bewayang 1/2 malam karena besok pagi-pagi harus ke Cekeas menghadap Presiden untuk discuss. Maka tidak heran ketika wartawan menanyai sang calon menteri (sebelum diputuskan menjadi menteri) di depan microphone yang sudah disiapkan, ada yang menjawab 1/2 grogi, enteng sekenanya aja karena memang tidak siap 100%. Jadi banyak benarnya menurut beberapa kalangan bahwa si A, si B dapat menjadi menteri karena nasib baik saja bukan karena kinerja mereka sebelumnya, bahkan ada yang menyebutnya kabinet perkoncoan - meski ada juga yang sudah berpengalaman dalam bidangnya ya...kita akui itu,...ada beberapa.
Sehingga tidak heran ada sang calon yang nyebut salah satu program 100 harinya bahwa untuk membantu bla ...bla...bla dengan menekan suku bunga...hehehe padahal itu sama sekali bukan wewenang dia, tingkat suku bunga menurut teori banyak tergantung pada kondisi ekonomi makro suatu negara dan Bank Indonesia sebagai nakhoda yang berperan independen.....
Hal ini sangat disayangkan karena dapat menipu rakyat yang tidak mengerti kecuali manggut-manggut karena besok belum tentu ada sepiring nasi untuk dirinya dan keluarga.....

Selanjutnya, apakah rasional program implementasi dalam 100 hari yang direncanakan dapat dilaksanakan 1/3 Oktober, Nopember, Desember 2009 yang sudah ditetapkan dalam tahun 2008? Bahkan program kerja masing-masing Departemen dan Non Departemen tahun 2010 sudah diketok pada tahun 2009?....
Jadi simaklah dengan teliti.....

Memang saya akui ada menteri yang menjawab dengan: "saya segera melakukan koordinasi dengan jajaran yang ada di Departemen yang saya pimpin tentang....bagaimana....ds
t"..Inilah menurut saya yang paling rasional meski mungkin sangat biasa.....tapi di balik itu selanjutnya dapat menjadi luar biasa....jika ada prinsip evaluasi sistemik, konsistensi, akurasi, dan tanggung jawab untuk merekonstruksi agar lebih positif dengan.....(yang rasional tentunya).

Kepada para menteri sepantasnya diucapkan "selamat" untuk jabatannya dan hantar dengan Insya Allah dan Innalillah dengan dalam tanda petik "amanah"....

Kepada Bapak Presiden SBY, pertimbangan yang presiden lakukan untuk memilih menteri mungkin sudah baik, saya katakan baik bukan benar sebab benar indikatornya agak rumit, tetapi setulusnya jika berkenan, saya ingin sarankan agar ke depannya dalam pertimbangan penentuan memilih menteri perlu track record yang lebih jelas, tidak dilalui dengan serentetan final test dalam beberapa hari.......(Lanjutkan......!!!)

Wallahu 'Alam....

Selasa, 30 Juni 2009

PERMASALAHAN UDANG GALAH DI KALIMANTAN SELATAN....
1. Teknis Budidaya
Berbeda dengan memelihara ikan, pemeliharaan udang galah memerlukan lingkungan yang spesifik untuk tempat hidupnya. Kolam perlu didisain dengan dasar dan sedimen yang cocok dan sehat karena udang galah adalah hewan yang merangkak di dasar habitatnya. Kedalaman air, pemberian shelter tempat berlindung udang, sarana caren di dasar kolam, sirkulasi air masuk-keluar harus mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan produksi dan kemudahan dalam pemeliharaan. Pemberian pakan yang tepat jumlah, mutu, ukuran dan waktu pemberian seringkali kurang mendapat perhatian khusus dan akibatnya produksi udang tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya. Tahap persiapan kolam dan pemupukan berkala selama pemeliharaan akan sangat membantu dalam efisiensi pemberian pakan, kestabilan kualitas air dan kompetisi dari hewan air lainnya.
Pembudidaya udang galah pemula biasanya menghadapi masalah dalam menentukan waktu panen, menetapkan ukuran udang yang sesuai dengan permintaan pasar, dan mengemas udang pasca panen dengan baik. Terdapat beberapa hal pada saat panen yang harus dihindari agar tidak merugikan pembudidaya, antara lain:
a. Panen dilakukan dengan mengeringkan kolam secara total, karena udang yang masih kecil ikut terpanen dan air yang telah kaya dengan organisme dan mineral terbuang percuma.
b. Panen selektif dengan menggunakan jaring hapa dilakukan tanpa mengeringkan kolam, karena yang tertangkap adalah udang dengan ukuran tertentu. Kerugian yang muncul dengan
sistem ini adalah banyak membutuhkan tenaga kerja dan ikan predator tidak dapat
dibersihkan dari kolam.
c. Udang galah hasil panen dicampur dengan udang galah yang sedang molting. Udang campuran
tersebut mudah rusak sehingga tidak laku dijual ke pengepul. Akibatnya, udang tersebut
harus dijual ke konsumen akhir dengan harga yang lebih murah.

2. Variasi Pertumbuhan Tinggi
Udang galah mempunyai kekhasan dalam variasi tumbuhnya. Dominasi udang galah yang cepat tumbuh terhadap yang lambat tumbuh merupakan penghambat dalam mengejar produktivitas udang yang akan dipanen. Teknologi seleksi udang pada ukuran tokolan merupakan satu pilihan untuk menghindari masalah tersebut. Udang yang cepat tumbuh dipelihara terpisah dengan udang yang lambat tumbuhnya, sehingga efisiensi pemberian pakan dapat terwujud dan pertumbuhan dapat lebih cepat.

3. Keterbatasan Benih Udang Galah
Jaminan pasokan benih yang lancar dan cukup merupakan masalah utama yang sering dihadapi petani. Hal ini terjadi karena kurangnya hatchery dan cara pengoperasionalnya yang belum optimal sebagai akibat keterbatasan induk. Sebagai gambaran pada tahun 2001, permintaan benur udang galah mencapai sekitar 5.000.000 ekor, sementara kapasitas produksi dari hatchery yang ada hanya berkisar 700.000 – 1.000.000 ekor per bulan. Lokasi pemeliharaan udang galah yang jauh dari hatchery merupakan masalah turunan selanjutnya. Konsekuensi dari kedua masalah itu adalah tambahan biaya produksi bagi petani. Kerjasama antar hatchery dan petani pentokolan dan pembesaran perlu digalakkan sehingga permasalahan penyediaan pasokan benih dari hatchery dapat ditangani oleh sekelompok petani pentokol saja. Petani pembesar akan mudah mendapatkan benih dari petani pentokol terdekat.

4. Lokasi Budidaya Terpencar Tapi Dalam Skala Luasan Yang Kecil
Mencari lokasi pembesaran udang galah yang luas dengan kriteria sumber air dan kualitas sedimen yang memenuhi syarat lebih sulit dibandingkan lokasi untuk udang windu (tempat pemeliharaannya dipinggir pantai). Lokasi budidaya udang galah yang terpusat pada suatu lokasi yang luas akan dapat meningkatkan efisiensi usaha budidaya. Biaya transportasi benih, transportasi pakan/pupuk dan pemakaian tenaga akan menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan kondisi lokasi budidaya yang terpencar di banyak tempat tapi dalam luasan yang kecil. Disamping itu, pengelolaan akan lebih mudah dan efisien serta jaminan produksi untuk skala pasar yang besar dapat terlayani.

5. Belum Ada Studi Skala Usaha Optimum
Sampai saat ini belum dilakukan studi untuk skala usaha optimum bagi budidaya udang galah. Akibatnya pembudidayaan yang dilakukan sifatnya hanya disesuaikan dengan luas lahan. Bagi pembudidaya yang memiliki beberapa buah kolam, besarnya keuntungan yang diperoleh tergantung pula pada manajemen pengelolaan kolam yang dimilikinya
Sebagian besar kegiatan budidaya tambak di Kalimantan Selatan diusahakan untuk menghasilkan komoditi Udang, sebagai sasaran produksinya dari jenis/species Udang Windu (Paneus monodon). Hal ini terkait dengan pasar dan nilai ekonomis yang tinggi baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri, disamping penguasaan teknologi mulai dari tahap pembenihan sampai dengan pembesarannya sudah dapat diterapkan oleh petambak/ pengusaha hatchery. Di Kalimantan Selatan produksi udang galah sebagian besar hanya mengandalkan dari kegiatan penangkapan di perairan umum terutama sungai, sedangkan dari kegiatan budidaya masih sangat kurang. Salah satu upaya mengantisipasi kegiatan penangkapan tersebut, perlu dilakukan usaha-usaha peningkatan hasil produksi dengan berbagai macam teknis budidaya yang tentunya diperlukan ketersediaan sarana produksi (agro input) yang memadai, diantaranya ketersediaan pakan yang bermutu.
Kemudian untuk data – data statistik mengenai jumlah produksi udang galah untuk wilayah Kalimantan Selatan untuk data 1 (satu) dasawarsa oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalsel belum terekam secara terperinci mengenai data jumlah produksi tersebut sehingga membuat penulis kesulitan untuk menuangkannya ke dalam tulisan ilmiah ini.

Masalah yang dihadapi oleh sebagian besar pembudidaya udang galah dalam memasarkan produknya antara lain adalah produk belum standar dalam hal jenis dan ukuran; serta kondisi fisik dari produk belum memenuhi persyaratan mutu. Dengan masih adanya masalah tersebut, pengumpul sebagai pembeli produk kadang-kadang kecewa dengan hasil panen yang dibeli karena tidak sesuai dengan klasifikasi udang yang diinginkan.
Demikian pula, belum dikuasainya teknologi pasca panen dan kurangnya peralatan pengemasan dan transportasi untuk pengiriman jarak jauh, menyebabkan jangkauan pemasaran hasil produk masih terbatas atau hanya berorientasi lokal. Namun demikian, diperoleh informasi bahwa Puslit Limnologi LIPI Bogor telah berusaha menciptakan alat transportasi darat berupa mobil pick-up berkapasitas 50 kg yang dilengkapi dengan aerator dan mampu digunakan untuk memindahkan udang dalam jangka waktu sampai dengan 12 jam.
Untuk ekspor, masalah yang dihadapi adalah belum terjaminnya kesinambungan pasokan; belum terpenuhinya ukuran udang galah ekspor yaitu udang berukuran super; dan belum terpenuhinya persyaratan mutu sebagai komoditas ekspor, khususnya baku mutu kandungan bakteri, kandungan logam berat dan residu antibiotik.

Jumat, 20 Maret 2009

Mata Kuliah MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

MATA KULIAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Topik Diskusi

Pendidikan Kesetaran Program Paket A, B, C

di Kabupaten Hulu Sungai Utara

Prof.Dr.H. Idiannor Mahyudin, MSi & Hernani

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Empiris

BAB II KAJIAN FUSTAKA

A. Pengertian

B. Fungsi dan Tujuan

C. Ruang Lingkup

D. Rambu-rambu

BAB III PEMBAHASAN

A. Pelayanan Pembelajaran

B. Pendekatan Pembelajaran

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu bangsa atau Negara., jika ingin ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan di era kesejagatan ini. Dalam kerangka peningkatan sumberdaya manusia Indonesia, pemerintah melaksanakan berbagai upaya, yang salah satu dari upaya-upaya tersebut adalah melalui pembangunan pendidikan, karena pendidikan merupakan kebutuhaan dasar manusia dan merupakan langkah yang paling strategis untuk meningkatkan kualitas SDM.

Di dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu: pendidikan formal, nonformal, dan informal. Melalui jalur pendidikan nonformal, pemerintah dalam hal ini Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, menyelenggarakan berbagai program yang salah satu diantaranya adalah Pendidikan Kesetaraan yang terdiri atas (1) Pogram Paket A, yaitu program yang memberikan pelayanan pendidikan Setara Sekolah Dasar (SD), (2) Program Paket B, yaitu program yang memberikan pelayanan pendidikan Setara Sekolah Menengah Pertama (SMP), DAN (3) Program Paket C, yaitu program yang memberikan pelayanan pendidikan Setara Sekolah Menengah Atas (SMA).

Secara umum, sarana dari program-program pendidikan nonformal adalah mereka yang tergolong kurang beruntung, baik dari aspek ekonomis, geografis, dan sosial budaya. Oleh karena itu, aspek akademis dan kecakapan hidup dalam program-program pendidikan nonoformal selalu dibelajarkan secara integrasi.

Pendidikan kesetaraan sebagai bagian dari pendidikan nonformal, disamping memberikan kemampuan akademik sesuai dengan jenjangnya, secara terintegasi juga memberikan berbagai kecakapan hidup, yang nantinya setelah lulus dari program-program pendidikan kesetaraan, mereka dapat memanfaatkannya untuk bekal mencari nafkah dan/melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam rangka peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidupnya.

Untuk meningkatkan sekaligus memastikan kualitas pelayanan, output dan outcome program-program kesetaraan, Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2004 ini menyusun berbagai acuan untuk mendukung penyelenggaraan program-program pendidikan kesetaraan. Acuan-acuan yang disusun atau dikembangkan adalah:

1) Acuan pelaksanaan pendidikan kesetaraan program paket A B C

2) Acuan kurikulum pendidikan kesetaraan program paket A B C

3) Acuan pedagogi dan andragogi pendidikan kesetaraaan program paket A B C

4) Acuan pembelajaran pendidikan kesetaraan program paket A B C

5) Acuan ketuntasan belajar pendidikan kesetaraan program paket A B C

6) Bimbingan keterampilan bermatapencaharian pendidikan kesetaraan program paket A B C

7) Acuan pengembangan instrument penilaian dan sertifikasi pendidikan kecakapan hidup program paket A B C

8) Acuan supervise penyelenggaraan pendidikan kesetaraa program paket A B C

9) SPO Penyelenggaraan ujian praktik pendidikan kesetaraan paket A B C

10) Acuan rekruitmen tutor pendidikan kesetaraan program paket A B C

11) Acuan pelatihan tutor pendidikan kesetaraan program paket A B C

Oleh karena peserta didik dalam pendidikan program kesetaraan paket A, B, C sangat luas dengan karakteristik yang khas dan beragam, baik dari segi usia, pengalaman, dan lingkungan, maka untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesetaraan yang mempunyai kemampuan yang utuh seperti yang diharapkan pada kurikulum berbasis kompetensi, diperlukan suatu sistem dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah pembelajaran pendidikan kesetaraan program paket A, B, dan C di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
  2. Bagaimanakah pendekatan pembelajaran yang diterapkan pada pendidikan kesetaraan program paket A, B, dan C di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

C. Empiris

Salah satu bentuk pendidikan yang bersifat informal adalah pendidikan yang dikelola pada masyarakat yang tidak dapat mengikuti program pendidikan formal yang disebabkan oleh factor ekonomi, sosial, dan budaya setempat. Dengan adanya program pendidikan luar sekolah yang dikelola oleh pemerintah dan masyarakat, maka masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal, diberi kesempatan untuk mendapatkan haknya menerima layanan pendidikan dari Negara.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian

Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang didalamnya terdapat proses memberikan dan atau menerima pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Proses pembelajaran yang baik dapat menyebabkan perubahan tingkah laku atau tindakan. Tutor sebagai pemberi pengetahuan atau keterampilan perlu memahami berbagai cara, gaya, tanggapan, dan sikap peserta didik dalam proses belajar untuk memastikan pengajaran yang bermakna.

Dalam pembelajaran, pada satu sisi tutor memilki peranan fokus yang bertanggungjawab untuk mengarahkan pembelajaran: apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajarinya, dan kapan suatu materi dipelajari, pada sisi lain peserta didik juga berperan dalam memastikan pada dirinya terjadi proses belajar melalui refleksi diri, pengalamn hidup, dan melalui berbagai macam aktivitas.

B. Fungsi dan Tujuan

Fungsi dari pembelajaran ini untuk membahas bagaimana tutor melakukan pembelajaran dan implikasinya terhadap proses belajar dalam diri peserta didik. Pembelajaran perlu ditingkatkan melalui kegiatan berpusat peserta didik yang merangsang keterampilan manipulatif dan kegiatan berpikir. Acuan ini dirancang dengan menekankan kegiatan berpikir dan keterampilan manual untuk membantu tutor memahami dengan lebih jelas kaidah pembelajaran.

Acuan ini bertujuan untuk:

1 memahami bagaiman tutor mengajar dan implikasinya terhadap peserta didik,

  1. meningkatkan proses tutorial secara aktif supaya pembelajaran peserta didik menjadi lebih bermakna,
  2. meningkatkan penggunaan berbagai metode pembelajaran,
  3. memahami teknik bertanya.

C. Ruang Lingkup

Strategi pembelajaran yang akan dibahas adalah pendekatan pembelajaran konstruktif, eksperimen, diskusi, simulasi, dan kajian lapangan. Pada pendidikan kesetaraan program paket A B C pendekatan pembelajaran lebih cenderung melalui pendekatan pembelajaran konstruktif mengingat peserta didik dalam pendidikan kesetaraan paket A B C terdiri dari usia anak-anak (sekolah) dan orang dewasa dari seluruh lapisan masyarakat yang tergolong kurang beruntung yang beragam sehingga perlu pelayanan yang berbeda-beda.

D. Rambu-rambu

Untuk menggunakan acuan ini, perlu diperhatikan beberapa rambu yang dapat mengarahkan pada tahapan yang sesuai dalam penerapan pembelajaran pendidikan kesetaraan program paket A B C.

  1. Peserta didik adalah seluruh lapisan masyarakat yamg kurang beruntung baik secara ekonomi, geografis, maupun sosial budaya, yang mencakup usia anak-anak (sekolah) dan usia dewasa. Peserta didik yang bervariasi memiliki kekhasan tersendiri, sehingga melakukan pendekatan pembelajaran yang berbeda.
  2. secara praktis acuan ini digunakan sebagai rujukan dalam pembelajaran pendidikan kesetaraan program paket A B C.
  3. Berkaitan dengan beragamnya peserta didik, maka keberagaman, keluwesan layanan, serta waktu pencapaian ahkir pembelajaran, amat tergantung pada karakteristik dan latar belakang sosial budaya peserta didik.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pelayanan Pembelajaran

Pembelajaran diselenggarakan untuk membantu watak, peradapan, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran pada pendidikan kesetaraan program paket A, paket B, dan paket C, dimaksudkan untuk memberdayakan potensi peserta didik dalam menguasai kecakapan hidup; personal, sosial, intelektual, dan vokasional, dan memiliki kompetensi belajar sepanjang hayat.

Kegiatan pembelajaran dengan demikian diarahkan untuk mengembangkan kemampuan mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri, yang harus dilakukan melalui pembelajaran yang:

  1. berpusat pada peserta didik,
  2. mengembangkan kreativitas
  3. menciptakan kundisi yang menyenangkan dan menantang
  4. menyediakan pengalaman belajar yang beragam, dan
  5. menciptakan keseimbangan pengembang moral, keindahan, logika, dan kesehatan jasmani.

1. Pelayanan Individual

Adanya perbedaan individual mengandung arti bahwa tiap anak tumbuh dan berkembang menurut irama yang berbeda, sesuai dengan kematangan mentalnya. Perkembangan peserta didik ditunjukkan oleh dinamika kemampuan mengelola emosi, daya ingatan, dan cara belajar. Dengan demikian kegiatan pembelajaran perlu memperhatikan perbedaan individual ini, dengan menciptakan suasana belajar yang dapat melayani keragaman kemampuan individual.

Perbedaan-perbedaan individual terjadi karena beberapa aspek. Aspek lingkungan; rumah, rumah, sekolah, lembaga pendidikan, pekerjaan dan lingkungan alam, aspek pengalaman, dan aspek usia. Keberagaman lingkungan, pengalaman dan usia menentukan tahap-tahap kehidupan individual yang beragam dan perbedaan kematangan mental, sosial, dan emosional yang kemudian menjadikan perbedaan individu dalam cara menerima dan menyikapi rangsangan ataupun tugas-tugas yang diberikan kepada mereka sebagai peserta didik dalam proses pembelajaran. Bahkan, walaupun peserta didik berada pada kelompok usia yang hamper sama, mereka adalah kelompok yag heterogen. Mereka berbeda tahap kematangan mental, kemampuan, minat, penyesuaian sosial dan emosi serta prestasi belajar yang mereka capai. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu dipahami bahwa:

  1. peserta didik belajar dengan berbagai cara bergantung kepada keperluan, minat dan gaya.
  2. jarang terdapat dua orang peserta didik yang mempunyai pengalaman dan cara yang sama.
  3. peserta didik mempunyai gaya pembelajaran yang berlainan terhadap lingkungannya karena mereka mempunyai pandangan yang berbeda.
  4. peserta didik merespon dan memproses informasi dengan cara ang berbeda.

Untuk memenuhi perbedaan individual peserta didik seperti di atas, diperlukan pengajaran dan pembelajaran yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

  1. suasana kelas yang luwes,
  2. menggunakan berbagai metode,
  3. melakukan penilaian proses pembelajaran,
  4. merancang dan melaksanakan kegiatan belajar aktif,
  5. pembelajaran dalam kumpulan kecil,
  6. peningkatan keterampilan sosial,
  7. pengajaran dan pembelajaran berpusatkan peserta didik,
  8. keluwesan tutor sebagai pembimbing,
  9. peserta didik membuat refleksi sendiri, dan
  10. peserta didik menilai dan bertukar pengalaman belajar.

2. Keterampilan Fungsional

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu melayani peserta didik untuk memperoleh keterampilan fungsional. Keterampilan fungsional dapat dicapai melalui penerapan bernagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Penerapan berbagai strategi ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kreativitas, kemandirian, kerjasama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi, dan kecakapan hidup peserta didik.

Keterampilan fungsional yang perlu dicapai oleh peserta didik adalah keterampilan-keterampilan yang bersifat fungsional dan adaptif, yang dapat menjadikannya sebagai seorang pekerja yang terampil dan produktif dan dapat melaksanakan tugas dengan sempurna dalam berbagai situasi di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Keterampilan –keterampilan tersebut adalah meliputi:

  1. keterampilan berkomunikasi,
  2. keterampilan menggunakan teknologi,
  3. ketermpilan merancang dan mengelola aktivitas.
  4. keterampilan bekerja sama dengan orang lain dan dalam tim.
  5. keterampilan menyelesaikan masalah.
  6. keterampilan mengelola, memilih dan menganalisis informasi.
  7. keterampilan menggunakan konsep, gagasan, dan teknik matematik.
  8. keterampilan memahami budaya.

  1. Keterampilan berkomunikasi

Keterampilan berkomunikasi adalah penting bagi semua manusia dalam berbagai situasi baik di tempat kerja ataupun dalam kehidupan. Komunikasi melibatkan gagasan dan informasi untuk menyatakan, mengurai, menjawab persoalan, bercakap-cakap dan menulis.

2. Keterampilan Menggunakan Teknologi.

Keterampilan ini melibatkan penggunaan alat-alat dalam memahami dan menggunakan kaidah-kaidah saintifik dan prinsip-prinsip teknologi, serta penggunaan dan pengendalian alat-alat mengikuti prosedur secara terampil.

3. Keterampilan merancang dan mengelola aktivitas.

Keterampilan ini melibatkan kemampuan merancang dan mengelola aktivitas diri sendiri termasuk dalam menggunakan sumber, menentukan prioritas, dan mengendalikan pencapaian diri.

4. Keterampilan bekerja sama dengan orang lain dalam tim.

Keterampilan yang berkaitan dengan kerja sama dengan orang lain dan dalam tim secara efektif yang berfokuskan kepada kemampuan individu dalam berinteraksi dengan individu yang lain atau di dalam tim.

5. Keterampilan menyelesaikan masalah.

Yaitu keterampilan menyelesaikan masalah dalam berbagai situasi, termasuk situasi yang memerlukan pemikiran dan pendekatan yang kreatif dalam mencapai suatu keputusan.

6. Keterampilan mengelola, memilih, dan menganalisis Informasi.

Keterampilan ini mencakup kemampuan mengenal dan memilih informasi, menilai informasi, menentukan sumber informasi dan cara mendapatkan informasi, serta menggunakan informasi secara efektif dan tepat.

7. Keterampilan menggunakan konsep, gagasan dan metode ilmiah, serta teknik matematik.

Yaitu keterampilan dalam menerapkan konsep, gagasan dan metode ilmiah, yang melibatkan kemampuan menggunakan gagasan dan teknik matematik seperti nomor dan ruang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya membuat anggaran harian.

8. Keterampilan memahami budaya

Yaitu keterampilan ini memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai seperti kesatuan, bertenggang rasa, dan saling menghormati antara satu sama lain, serta mewujudkan keharmonisan dengan rekan sejawat dan masyarakat.

3. Penerapan Teori Belajar

Terdapat berbagai teori belajar seperti berikut.

1. Behavioris

· Menekankan pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati setelah seseorang diberi perlakuan.

· Hadiah atau hukuman dapat digunakan untuk mendorong perubahan tingkah laku.

· Penyusunan tujuan instruksional yang dapat diukur atau diamati sangat ditekankan dalam perencanaan tutorial.

· Tutor tidak menelaah pengetahuan yang telah diketahui dan kejadian pada proses berpikir seseorang.

2. Kognitif

· Semua gagasan ditunjukkan dengan skema.

· Jika informasi sesuai dengan skema akan diterima, jika tidak akan disesuaikan atau skema yang disesuaikan.

· Belajar merupakan penguasaan atai penataan kembali struktur kognitif dimana seseorang menghafal dan menyimpan informasi.

3. Konstruktif

· Belajar merupakan pembangunan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah dipunyai sebelumnya.

· Belajar merupakan proses yang aktif dengan mengaitkan pengalaman dan informasi baru, serta dengan berinteraksi dengan orang lain.

· Belajar perlu disituasikan dalam keadaan nyata.

Agar peserta didik dapat mengembangkan kompetensi dan kecakapan hidup maka tutor perlu lebih menggunakan metode konstruktif disamping behavioris dan kognitif.

4. Penerapan Pedagogi dan Andragogi


Pedagogi

Andragogi

Kategori Usia Peserta Didik

Anak

Orang Dewasa

Konsep Diri

Bergantung

Lebih Mandiri

Pengalaman

Pengalaman tetapu yang dapat dijadikan sumber belajar lebih terbatas.

Pengalaman lebih unik, yang dapat dijadikan sumber belajar lebih kaya.

Kesiapan Belajar

Bergantung pada ketertarikan sesuai rasa ingin tahu, perkembangan fisik, dan emosinya.

Diorientasikan pada tugas, peran dan fungsinya dimasyarakat.

Orientasi Belajar

Lebih berpusat pada subjek, bila tutornya tidak menarik perhatiannya akan kurang, menunda penerapan pengetahuan.

Segera menerapkan pengetahuannya dalam permasalahan yang dihadapinya.

Bergeser dari berpusat pada subjek ke berpusat lebih pada masalah.

B. Pendekatan Pembelajaran

Aktivitas pengajaran dan pembelajaran bukan hanya merupakan proses penyampaian dan penerimaan informasi tetapu juga memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Pengalaman ini harus memberikan dorongan untuk merubah tingkah laku peserta didik seperti yang diinginkan.

Pembelajaran berlaku apabila rangsangan dilakukan oleh totur yang akan menyebabkan perubahan tingkah laku. Untuk melaksanakan proses ini totur dapat menggunakan berbagai pendekatan, strategi, dan kaidah yang sesuai dengan keperluan peserta didik seperti berikut:

  1. Pendekatan Pembelajaran Konstruktif
  2. Pembelajaran kooperatif
  3. Pembelajaran kontekstual

d. Pembelajaran Interaktif

e. Pembelajaran berbasis masalah

f. Pembelajaran dengan peta konsep

g. Pembelajaran berbasis penugasan

h. Eksperimen

i. Diskusi

j. Simulasi

k. Kajian Lapangan

Pembelajaran hendaknya menekankan kaidah atau kegiatan yang berpusat pada peserta didik. Fokus pengajaran dan pembelajaran adalah untuk mengoptimalkan penguasaan hasil pembelajaran secara tuntas. Kegiatan pembelajaran dan pengajaran ini hendaknya dapat meningkatkan perolehan pengetahuan dan keterampilan perlu dikuasai oleh peserta didik dalam menyelesaikan masalah atau membuat keputusan yang bijak.

A. Pendekatan Pembelajaran Konstruktif

Pendekatan Konstruktif melabatkan 5 fase, yaitu:

  1. Tutor memperkirakan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik pada awal pelajaran melalui kegiatan Tanya jawab atau ujian.
  2. Tutor menguji ide peserta didik.
  3. Tutor membimbing peserta didik menstrukturkan semua ide yang ada.
  4. Tutor memberi peluang kepada peserta didik untuk mengaplikasikan ide baru yang telah diperoleh untuk menguji kebenarannya.
  5. Tutor membimbing peserta didik membuat refleksi dan perbandingan ide lama dan ide baru yang telah diperoleh

Dengan menggunakan pendekatan konstruktif peserta didik dapat menguasai konsep sains dengan betul, penuh kayakinan, dan lebih bermakna.

B. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif menggalakkan peserta didik yang mempunyai berbagai kebolehan berintraksi dan bekerja sama untuk menguasai sesuatu konsep atau keterampilan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk rekan-rekan yang lain, serta memotivasi semua peserta didik. Untuk melakukan pendekatan pembelajaran ini dilakukan melalui teknik pembelajaran, seperti teknik Jigsaw, STAD, Tournamen, dsb.

C. Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran interaktif adalah suatuu kaidah yang melibatan interaksi antara tutor dan peserta didik, antar peserta didik, peserta didik dengan computer, atau dengan

lingkungannya. Untuk menjalankan pemnelajaran interaktif, langkah yang perlu diikuti adalah sebagai berikut:

1) Tutor memberitahu peserta didik hasil pembelajaran yang perlu dikuasai.

2) Peserta didik mengemukakan masalah yang berkaitan dengan hasil pembelajaran.

3) Tutor bersama peserta didik membahas masalah yang dikemukakan peserta didik.

4) Tutor bersama peserta didik meneliti dan memilih masalah yang berkaitan dengan hasil pembelajaran yang telah ditentukan.

5) Peserta didik menjalani kegiatan secara individual atau kelompok untuk mencari jawaban.

6) Peserta didik memaparkan kegiatan mereka.

7) Peserta didik merumuskan hasil kegiatan dengan bantuan tutor.

Sewaktu merancang kegiatan pembelajaran tutor perlu memperhatikan hal-hal berikut:

a) kemampuan peserta didik yang berbeda-beda,

b) pengalaman belajar peserta didik yang berbeda,

c) metode yang bervariasi,

d) alat, bahan, dan fasilitas yang tersedia,

e) waktu yang tersedia.

Metode, bahan, dan media diperlukan dalam pembelajaran supaya:

a) peserta didik lebih mudah memahami dan menghayati pelajaran,

b) pembelajaran menjadi lebih menarik, bermakna, dan menyenangkan.

Ada dua pendekatan pengajaran dan pembelajaran terpenting, yaitu:

a) berpusay pada tutor,

b) berpusat pada peserta didik.

Pada pendekatan yang berpusat pada tutor, metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

a) menerangkan,

b) menjelaskan,

c) bercerita,

d) uraian, memberi catatan,

e) pengarahan,

f) demontrasi.

Pada pendekatan yang berpusat pada peserta didik, metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

a) bercerita,

b) bacaan,

c) belajar mandiri,

d) inkuiri,

e) penemuan,

f) tanya jawab,

g) bermain peran,

h) demonstrasi,

i) menyelesaikan masalah / tugas,

j) sumbang saran,

k) proyek,

l) pembelajaran kooperatif.

D. Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan pembelajaran ini adalah pemberian materi ajar harus terkait dengan lingkungan dimana peserta didik hidup dan bekerja. Peserta didik merasa bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajarinya terkait langsung dengan kehidupannya sehari-hari.

E. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah mengembangkan pengetahuan peserta didik dari permasalahan yang paling dekat dengan dirinya. Membangun pengetahuan dari serangkaian permasalahan yang tutor berikan, sehingga peserta didik dapat membuat kesimpulan dari serangkaian penyelesaian masalah yang dibuat.

F. Pembelajaran Dengan Peta Konsep

Pembelajaran ini membangun pengetahuan peserta didik dari memilih mana konsep-konsep yang sedang dipelajari. Kemudian setiap konsep tersebut dihubungkan keterkaitan atau ketergantungannya. Peserta didik akan menemukan keterkaitan antar konsep dan membentuk pengetahuan yang skemantik.

G. Pembelajaran Berbasis Penugasan

Pendekatan ini hakikatnya mirip dengan pembelajaran berbasis masalah. Peserta didik diberi masalah dan ditugaskan atau membuat hasil karya untuk dikerjakan secara mandiri, baik di rumah, di tempat bekerja atau di tempat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan. Hasilnya dipresentasikan dalam diskusi kelompok besar maupun kelompok kecil. Pengetahuan akan terbangun dari masukan setiap peserta didik, dan tutor berfungsi sebagai fasilitator yang membantu peserta didik merumuskan temuannya.

H. Eksperimen

Pendekatan eksperimen merupakan satu pengajaran dan pembelajaran yang biasa digunakan dalam pendidikan. Istilah eksperimen ini sering diartikan denagn proses menjalankan kajian atau penyiasatan tentang suatu fenomena yang berlaku dalam alam sekitar. Di antara cirri-ciri utama eksperimen ialah:

· Unsur unsur ingin tahu dan sikap saintifik, fikiran terbuka, ketabahan dalam mencari jawaban atau penyelesaian terhadap sesuatu masalah, tidak terburu-buru dalam membuata keputusan dan sebagainya.

· Unsure-unsur pembelajaran melalui pengalaman mendapat penekanan.

Ini bermaksud sesorang itu dibimbing untuk menemui atau memperoleh ilmu pengetahuan, di samping secara sistematik diasuh untuk menguasai keterampilan seperti keterampilan proses modul, keterampilan berpikir secara kritis, kreatif, dan analisis. Oleh karena itu, eksperimen memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengalami satu pengalaman pembelajaran yang menyenagkan dan bermakna sesuai dengan sikap dan minat ingin tahu tentang diri sendiri dan juga peristiwa-peristiwa yang berlaku di sekitar mereka.

Bagi tutor yang melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen, perlu memastikan pelaksanaannya berjalan dengan lancer disamping mencapai tujuan pengajaran. Perancangan awal perlu dilakukan dengan memikirkan persoalan seperti berikut:

· Apakah tujuan khusus yang hendak dicapai?

· Apakah persoalan/masalah yang hendak dikaji?

· Apakah masalah-masalah yang perlu disediakan untuk membimbing peserta didik membuat hipotesis?

· Apakah konsep dan prinsip pengajaran yang hendak dibri keutamaan?

· Apakah bahan dan alat radas yang perlu disediakan?

· Bagaimanakah eksperimen akan dijalankan (secara individu/secara kelompok?)

· Apakah prosedur eksperimen tersebut?

· Bagaimanakak hasil eksperimen dicatat?

· Bagaimanakah hasil eksperimen hendak didiskusikan?

· Apakah masalah-masalah yang perlu disediakan untuk sesi diskusi?

· Apakah kesimpulan dari eksperimen ini?

I. Diskusi

Sesi diskusi adalah satu kegiatan yang memberikan peluang kepada peserta didik untuk berperan aktif secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Sesi diskusi yang dirancang denag rapi akan mengembangkan pemikiran yang kreatif dan kritis di kalangan peserta didik. Kegiatan seperti ini akan mengahsilkan peserta didik yang mahir berkomunikasi dan yakin dalam menyampaikan buah pikirannya kepada oaring lain. Diskusi juga akan menolong peserta didik memahami sesuatu masalah dengan lebih jelas dan membantu tutor mengetahui sejauh mana kepahaman mereka. Untuk berperan serta secara aktif peserta didik hendaknya membaca dan berpikir tentang topic yang akan didiskusikan dan menyampaikan apa yang dipahaminya. Diskusi sangat baik untuk membantu peserta didik untuk memahami konsep dan ide yang sukar. Selain itus sesi ini juga membantu peserta didik membentuk pendapat dan sikap mereka mengenai suatu isu seperti “Patutkah kita menebang hutan secara bebas di Negara kita?” dan sebagainya. Diskusi yang baik memungkinkan peserta didik memperoleh beberapa manfaat seperti keterampilan berkomunikasi lisan, keterampilan mendengar, keterampilan berfikir, secara kritikal, teknik penyelesaian masalah, keterampilan sosial, dan kepahaman tentang konsep yang diajarkan dengan lebih mantap.

J. Simulasi

Simulasi merupakan proses belajar dengan bermain peran atau menggunakan alat peraga/bukan alat sesungguhnya. Metode belajar ini membawa suasana menjadi hidup, karena sesuatu atau seseorang yang diperankannya terasa hadir dan wujud yang aktif di depan peserta didik.

K. Kajian Lapangan

Kajian lapangan dapat membantu peserta didik untuk hidup mandiri karena langsung berhubungan dengan situasi yang ada. Kajian lapangan antara lain meliputi:

  1. Perkemahan

Perkemahan dapat melatih peserta didik untuk hidup mandiri dengan memecahkan sendiri permasalahan yang harus dihadapi. Perkemahan dapat diberi tema sesuai dengan penekanan yang diinginkan, misalnya perkemahan bakti sosial di daerah yang tertimpa becana.

  1. Bakti Sosial

Bakti sosial diharapkan akanmampu melatih dan mengembangkan empati peserta didik serta menumbuhkan solidaritas pada orang lain sebagai anggota masyarakat.

  1. Studi Banding Budaya

Studi banding budayandiharapkan akan dapat menumbuhkan rasa toleransi dan saling menghargai atas dasar kesadaran akan keanekaragaman bangsa Indonesia. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan sikap menghormati perbedaan.

  1. Penelitian

Penelitian dapat meningkatkan kemampuan peserta dididk untuk berpikir logis dan sistematis dalam menghadapi dan memecahkan masalah. Peserta didik dilatih untuk dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan pemecahannya secara kontekstual.

  1. Koperasi Peserta Didik

Koperasi peserta didik mendorong peserta didik untuk bekerja sama dalam satu tim. Selain itu, peserta didik juga dapat menghargai pekerjaan dan hasil karya orang lain sambil melatih keterampilan berorganisasi.

  1. Kebun Percobaan dan Bengkel Peserta Didik

Kebun percobaan dan bengkel peserta didik mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan teori, konsep, prinsip, dan kaidah dalam bidang ilmu yang telah dipelajari ke dalam kegiatan nyata.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelayanan Pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran pada pendidikan kesetaraan program paket A, B, dan C dimaksudkan untuk memberdayakan potensi peserta didik dalam menguasai kecakapan hidup, rasional, sosial, intelektual, dan vokasional, serta memiliki kompetensi belajar sepanjang hayat.

2. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan berperinsif pada siswa dimana peserta didik membangun pengetahuannya dari dirinya sendiri.

B. Saran

1. Kepada bidang pendidikan luar sekolah yang mengelola program paket A, B, dan C supaya dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan pada masyarakat.

2. Kepada masyarakat yang tidak sempat menikmati layanan pendidikan formal, supaya dapat memanfaatkan layanan pendidikan informal seperti: Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, B, dan C.

DAFTAR PUSTAKA

Ella Yulaelawati. 2004. Acuan Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Ace Suriadi. 2006. Acuan Pendidikan Kesetaraan. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.